QRIS DI ERA 4.0
Pada bidang ekonomi, salah satu permasalahan yang dewasa ini yaitu munculnya disrupsi seperti produk dompet digital yang kini kian menjamur di Indonesia. Tidak adanya jembatan yang dapat menghubungkan produk-produk dompet digital ini membuat masyarakat kebingungan ketika melakukan transaksi.
Misalnya, A akan membayar dengan menggunakan dompet digital OVO namun merchant hanya menerima GOPAY. Sebagai masyarakat informasi yang cenderung praktis dan tidak ingin ribet, tentunya hal tersebut menjadi sebuah permasalahan yang cukup menyita waktu. Berdasarkan permasalahan tersebut, Bank Indonesia menghadirkan QRIS yang memiliki sifat interoperabilitas dan interkonektivitas sebagai standar dalam proses transaksi non-tunai di Indonesia. Seperti halnya di Korea, perkembangan dompet digital telah berkembang pesat dengan transaksi perhari mencapai 1.800 USD ditahun 2017 dan salah satu produknya yaitu Kakao QR Pay sebanyak 190.000 merchant yang berafiliasi dengan transaksi sebanyak 2.562 juta USD pada Desember tahun 2018. Mengingat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia kini semakin pesat yaitu tahun 2019 mencapai 40 miliar USD atau sekitar Rp. 556.6 triliun, memiliki kedudukan tertinggi di Asia Tenggara (Liputan6.com, 2019).
Misalnya, A akan membayar dengan menggunakan dompet digital OVO namun merchant hanya menerima GOPAY. Sebagai masyarakat informasi yang cenderung praktis dan tidak ingin ribet, tentunya hal tersebut menjadi sebuah permasalahan yang cukup menyita waktu. Berdasarkan permasalahan tersebut, Bank Indonesia menghadirkan QRIS yang memiliki sifat interoperabilitas dan interkonektivitas sebagai standar dalam proses transaksi non-tunai di Indonesia. Seperti halnya di Korea, perkembangan dompet digital telah berkembang pesat dengan transaksi perhari mencapai 1.800 USD ditahun 2017 dan salah satu produknya yaitu Kakao QR Pay sebanyak 190.000 merchant yang berafiliasi dengan transaksi sebanyak 2.562 juta USD pada Desember tahun 2018. Mengingat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia kini semakin pesat yaitu tahun 2019 mencapai 40 miliar USD atau sekitar Rp. 556.6 triliun, memiliki kedudukan tertinggi di Asia Tenggara (Liputan6.com, 2019).
QRIS sebagai Sistem Pembayaran Indonesia (SPI)
Seiring dengan perkembangan zaman yang kian mengarah pada era digital memberikan dampak akan perubahan struktur dan budaya pada masyarakat. Di era 4.0, masyarakat yang menjadi pengguna produk teknologi dan informasi tentu akan meningkat hingga tahun 2045 mendatang. Sebagaimana berdasarkan hasil dari laporan data potret digital di Indonesia dalam “2019 Digital Yearbook” menunjukkan bahwa dari 268.2 juta populasi terdapat 150 juta pengguna internet, 150 juta pengguna aktif media sosial, dan 130 juta pengguna ponsel pribadi (Kemp, 2019). Terlihat dari jumlah dapat disimpulkan bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai lebih dari setengah populasi penduduk sehingga dapat dikatakan masyarakat Indonesia telah melek teknologi. Terlebih saat ini hampir setiap aspek kehidupan masyarakat tidak luput dari teknologi informasi seperti sosial, budaya politik, ekonomi, dan pendidikan. Kondisi tersebut menunjukkan karakteristik masyarakat informasi seperti yang dikatakan oleh Castells (2010) bahwa terdapat pemanfaatan teknologi informasi berdasarkan dari aktivitas masyarakat yang dominan yaitu sebuah aktivitas tukar-menukar informasi yang dilakukan melalui jaringan online.
Apa itu QRIS?
Sebelum membahas soal QRIS, kita akan berkenalan sedikit tentang QR Code Pembayaran. QR Code Pembayaran merupakan kode dua dimensi yang terdiri atas penanda tiga pola persegi, memiliki modul hitam dan memiliki kemampuan menyimpan data alfanumerik, karakter, dan simbol yang digunakan dalam transaksi pembayaran melalui pemindaian. QRIS merupakan pengembangan dari QR Pembayaran yang sudah ada dan berkembang di Indonesia saat ini.
QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar QR Code Pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk memfasilitasi pembayaran berbasis elektronik di Indonesia. Negara pendahulunya seperti Korea Selatan juga telah meluncurkan metode serupa pada tahun 2018 sebagai jawaban atas berkembangnya transaksi elektronik saat itu, dan disambut antusias oleh berbagai kalangan, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Berbeda dengan QR Code Pembayaran yang mempunyai pola berbeda tiap dompet digital yang ada, QRIS menjadi pintu bagi QR Code Pembayaran yang sudah ada yang memungkinkan pembayaran antar dompet digital. Misalnya saja, pengguna OVO sekarang bisa menggunakan OVO-nya meskipun merchant tersebut menggunakan GoPay sebagai alat pembayarannya. Singkat kata, QRIS adalah satu metode untuk semua model pembayaran yang merupakan standar QRIS QR Code dari Bank Indonesia. QRIS bisa digunakan di semua merchant yang bekerjasama dengan PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) seperti LinkAja, Gopay, OVO, Dana, ShopeePay, dan lain sebagainya. Selain itu, turis asing juga bisa menggunakan QRIS ini sehingga sangat mendukung sektor pariwisata di Indonesia.
Siapa saja yg dapat memroses transaksi QRIS?
Pihak-pihak yang dapat menggunakan transaksi QRIS adalah Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), Lembaga Switching, Merchant Agregator, dan pengelola National Merchant Repository.
Apa saja manfaat Penggunaan QRIS?
Melihat pengertian QRIS diatas, tentunya kita bisa langsung memahami manfaat yang bisa memudahkan pengguna dompet digital dalam segala transaksi yang akan dilakukan.
- QRIS menawarkan fleksibilitas bagi seluruh pengguna dompet digital dan mempermudah penggunanya untuk menentukan dompet digital mana yang akan dipakai.
- Praktis—Kecepatan-Ketepatan merupakan aspek yang wajib dipenuhi untuk enjawab kebutuhan masyarakat informasi saat ini. Dengan adanya QRIS sebagai inovasi Bank Indonesia akan menciptakan kecepatan, ketepatan dan kepraktisan dalam bertransaksi antar dompet digital maupun bank pada umumnya. Kita tidak akan dibuat bingung apabila saat akan melakukan pembayaran, merchant yang dituju tidak menerima dompet digital yang kita punyai. Karena QRIS memungkinkan adanya penerimaan pembayaran melalui 1 (satu) QR Code Pembayaran.
- Interkoneksi dan interoperabilitas bagi sisi industri akan meminimalisir fragmentasi dan meningkatkan efisiensi.
Selain ada banyak sekali manfaat dari hadirnya QRIS ditengah masyarakat, Bank Indonesia QRIS mengusung visi sebagai Sistem Pembayatan Indonesia, yaitu:
- Integrasi Ekonomi Digital, adanya QRIS tentu saja membuat berbagai macam produk dompet digital mempunyai wadah mereka sendiri. Hal ini akan menjaga fungsi bank sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, stabilitas sistem keuangan, dan mendukung inklusi keuangan.
- Mendukung Digitalisasi Perbankan, pemanfaatan teknologi di perbankan menjadi salah satu bentuk dukungan dalam kehadiran perbankan dalam bidang ekonomi-keuangan digital.
- Menjamin Interlink Antara Fin-Tech dan Perbankan, dengan adanya jaminan bagi kedua belah pihak, maka akan terhindar dari adanya shadow banking.
- Menjamin Keseimbangan antara Inovasi Teknologi dengan Perlindungan Konsumen, dengan adanya QRIS, konsumen juga akan mempunyai perlindungan terhadap uang yang ada di dompet digitalnya.
- Menjamin Kepentingan Nasional dalam Ekonomi-Keuangan Antar Negara.
Berapa maksimal transaksi yang bisa dilakukan melalui QRIS?
Nominal transaksi QRIS dibatasi paling banyak sebesar RP2.000.000,- (dua juta rupiah) per transaksi. Penerbit dapat menetapkan masing-masing batas nominal kumulaif harian dan/atau bulanan atas transaksi QRIS.
Apa saja sumber dana pembayaran yang dapat digunakan pada transaksi QRIS?
Transaksi QRIS dapat menggunakan sumber dana berupa simpanan yaitu kartu debet, kartu kredit, dan/atau uang elektronik yang menggunakan media penyimpanan server based. Tentu saja, penggunaan sumber dana yang telah disetujui oleh Bank Indonesia.
Nah gimana? Makin simpel dan praktis kan? Keren ya!
Daftar pustaka
Castells, M. (2010). The Rise of The Network Society 2nd ed. Amerika Serikat: Wiley-Blackwell.
Kemp, S. (2019). We Are Social’s 2019 Digital Yearbook. We Are Social.
Liputan6.com (2019). Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Tertinggi di ASEAN. https://m.liputan6.com/bisnis/read/4080402/pertumbuhan-ekonomi-digital-indonesia-tertinggi-di-asean
Fintech. (2018). A Look into South Korea’s Booming E-Wallet Scene . https://fintechnews.hk/9629/mobilepayment/e-wallet-south-korea-digital-wallets/
Artikel ini juga ditulis di : https://rainmoonlight.wordpress.com/2020/03/13/qris-satu-code-semua-pembayaran/
0 Comments