Wesel Pos by Ratih KumalaMy rating: 4 of 5 stars
| --- πWesel Pos π Ratih Kumala π Gramedia Pustaka Utama π 2018 π 112 hal. "Cuma orang sakti yang bisa bertahan hidup di Jakarta." . . Ada dua jenis orang yang hidup di Jakarta. Pertama adalah orang sakti, mereka adalah orang yang akan bertahan hidup sebab ‘ilmu’ mereka sudah tinggi. Kedua adalah orang sakit, yang akan mati ditelan kekalahan di kota ini. Elisa datang ke Jakarta membawaku, sebab di atas tubuhku tertulis alamat kakaknya yang selama ini mengiriminya uang melalui aku, si Wesel Pos. Apakah dia akan menjadi orang sakti atau orang sakit? Sungguh tipis perbedaan menjadi sakti dan sakit. Bercerita tentang gadis desa bernama Elisa yang menyusul kakaknya ke Jakarta karena Ibunya yang sudah lama sakit, meninggal dunia. Niatnya Elisa ingin mencari kakaknya yang sudah 2 tahun nggak ada kabar, sekaligus bicara soal kematian ibunya. Sampai di Jakarta, hanya berbekal wesel pos yang biasanya dikirim kakaknya, ia menuju alamat yang tertera disana. Siapa sangka, si kakak, Ikbal, tidak ia temukan. Ia malah bertemu dengan laki-laki yang katanya mungkin kenal dengan kakaknya, Fahri. Elisa digambarkan sebagai cewek yang polos, sayang sama keluarga, dan gigih. Meski baru pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, dan kena tipu, Elisa tetap nggak menyerah buat menemui kakaknya. Yah, bisa dibilang sih karena nggak ada pilihan lain. Keluarganya Elisa yang tinggal Ikbal ini. Sedangkan Fahri bisa dibilang sebagai orang yang pekerja keras, dan baik hati. Cuma kdang hidup memang sekejam itu π Tokoh pendukung lain juga nggak kalah seru dari 2 orang ini. Ibu-ibu yang suka gosip, si pengedar narkoba, dan abang yang jadi cewek di malam hari. Ceritanya sangat menarik. Membahas sisi gelap kota Jakarta, yang kita taunya enaknya saja. Dari mulai alur Elisa yang berangkat ke Jakarta, ketemu Fahri, sampai ke ending diceritakan dengan runtut, dan nggak muter-muter. Aku baca buku ini juga sekali duduk habis, karena saking mengalirnya. Bumbu-bumbu cinta mereka meski nggak diceritakan detail, malah pas banget. Deskripsi settingnya juga berasa Jakarta-nya. π Buku ini meskipun tipis, tapi banyak hal yang bisa dipetik. Ohiya, aku greget banget sama endingnya π | |
View all my reviews
