­

If I Talk About Me


Bagiku, menceritakan diriku sendiri adalah suatu tantangan yang luar biasa. Haha. Selain, aku percaya bahwa hidup adalah proses, begitu pula menemukan diriku juga sebuah proses.


Ketika aku kecil, aku adalah anak yang selalu penasaran. Pernah di suatu waktu, guruku bercerita berkata, "Kamu tuh dulu kalau di kelas nggak bisa diem. Kalau udah selesai ngerjain tugas pasti udah keliling sana sini bantuin temen."

Aku yang mendengar itu pun tertawa. Masih teringat jelas bagaimana aku selalu berjalan di kelas untuk melihat-lihat temanku kalau lagi ada tugas yang dikerjakan. Aku pikir itulah kenapa sampai sekarang aku selalu penasaran dengan sesuatu yang baru.

Tahun berlalu, aku ternyata bertumbuh menjadi anak yang pemalu. Meski sering mewakili sekolahku ketika lomba, atau setidaknya mempunyai peran di kelas, aku sangat pemalu. Berdiri di depan kelas selalu membuatku gugup dan jantung berdebar tak karuan. Saat aku memasuki jenjang sekolah baru, berkenalan dengan teman baru pun menjadi sesuatu yang sulit kulakukan. Kupikir, ini juga bertumbuh padaku hingga dewasa. Tapi aku merasa aku bukanlah pemalu, mungkin lebih cocok pendiam. HAHAHA.

Oh, sungguh, saat kalian bertemu denganku pertama kali, aku mungkin bakalan lebih banyak diam. Tapi, as we become friends, I talk a lot.

Meski aku pendiam, aku sebenarnya adalah orang yang lumayan ambisius, tapi pada saat yang sama juga tidak. Aku tau ini sulit dimengerti. I love chemistry. Pernah suatu ketika aku mendapatkan nilai yang bagus di kelas. And of course, I'm proud of myself. Tapi, dunia berputar, temanku mengambil alih prestasi itu dan yah, aku kecewa banget. Ada satu hari itu, aku nggak mau ngomong sama temenku. 🤣 You feel it riyt?

Dan ini menjadi hal yang sangat kontras banget ketika Ibuku suatu hari berkata, "Kamu tuh jadi orang jangan cuek-cuek." Dan aku merasa hal itu separuh saja benar. Karena aku memang cuek dari luar. Tapi di dalam tuh sebenernya banyak pikiran berkecamuk. Bahkan saat berteman aja, aku selalu berpikir, "Kalau aku kayak gini, dia suka gak ya?"

Waktu berlalu, proses memahami diriku juga masih berlanjut. Ada suatu titik dimana aku 'dipaksa' memahami ulang diriku kembali. Menggali lagi mana diriku yang hanya dibuat untuk menyenangkan orang dan mana yang sejatinya diriku. As for now, aku cuma pengen berkata pada diriku bahwa "Kamu berharga! Meski masih banyak kecewa yang datang, ayo kita terus bertumbuh."






0 Comments