­

Review: I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki

I Want to Die But I Want to Eat TteokpokkiI Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki by Baek Se-hee
My rating: 4 of 5 stars

"Aku tidak menyukai diriku yang tidak percaya diri saat bertemu dengan orang yang kuanggap lebih hebat dariku, tapi merasa percaya diri saat bertemu dengan orang yang kuanggap tidak lebih hebat dariku." p. 154
.
.
📕 I want to die but I want to eat tteokpokki
✏ Baek Se Hee
📚 Penerbit Haru @penerbitharu
⌛2019
236 p.
.
Blurb
A : Bagaimana caranya agar bisa mengubah pikiran bahwa saya ini standar dan biasa saja?
P : Memangnya hal itu merupakan masalah yang harus diperbaiki?
A : Iya, karena saya ingin mencintai diri saya sendiri.
.
Pernah kan kita merasa sedih, ga PD, stress, dan sebagainya yang negatif-negatif lah. Buat orang-orang yang mempunyai mental kuat, hal semacam ini akan dengan mudah mereka atasi. Akan berbeda dengan mereka yang cenderung sensitif, yang malah bikin mereka berpikir macam-macam. Have been in that position, make me try to accept what I feel and do what I want to do more freely than before. Even sometimes, I still feel burdened in some ways. 😁

Itulah kenapa aku sangat tertarik buat baca buku ini. Aku penasaran banget apa sih yang dibahas di buku ini, dan jadi best seller juga di Korea, apalagi bahasannya tentang mental health issue. .
.
Awalnya, kupikir buku ini akan seperti buku-buku lain yang ditulis seperti esai atau seperti cerita non fiksi. Ternyata enggak. Buku ini dikemas seperti wawancara antara psikiater dan pasiennya. Tapi di sela-sela pergantian topik, ada esai dari pemikiran penulis tentang topik yang barusan dibahas sewaktu wawancara. Dan seru juga aku bacanya. Kalau kalian pernah liat Joker, Emergency Couple, Kim Ji Yeong 1982, kalian bisa bayangin adegan itu. Saat si pasien lagi ngobrol sama psikiater nya.

Percakapan ini jadi semakin menarik saat pasien menanyakan sesuatu kepada psikiater. Dan aku menyadari bahwa dengan cerita pada orang yang profesional tentang kesehatan mental atau at least orang yang mau dengerin kita akan membantu kita untuk mengenali diri kita sendiri. Dari buku ini juga aku belajar, sebenarnya permasalahan yang timbul adalah karena kita belum mengenal diri kita, yang kemudian bikin kita g tau harus bagaimana. Padahal sebenernya kita udah tau jawaban dari permasalahan kita.

Selain itu, banyak istilah psikologi yang masuk dalam bahasan dan menambah wawasan kita. Oiya, di awal buku ada kata pengantar dari psikolog tentang istilah yang ada di dalam buku. Di akhir buku juga ada testimoni dari psikiater yang dikunjungi oleh pasien. .
.
Aku sangat merekomendasikan buku ini untuk orang-orang yang concern thd kesehatan mental.👍 And I just wanna say. You are not alone in this cruel world. You'll always have someone who care about you, even just yourself.


View all my reviews

0 Comments